Senin, 30 Juni 2014

KEUTAMAAN SHALAT LIMA WAKTU (2)



Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillah, segala puji hanya ditujukan kepada Allah Ta’ala, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir jaman.

Kali ini akan diteruskan keutamaan-keutamaan shalat lima waktu untuk menyempurnakan artikel sebelumnya.

1.      Dijanjikan sebagai tamu di surga.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda
Barangsiapa berpagi-pagi atau ketika sore hari menuju masjid, maka Allah akan menjadikan dia tempat sebagai tamu di surga ketika ia pergi di pagi atau sore hari.” (Muttafaqun ‘alaih, HR. Bukhari no. 662 dan Muslim no. 669).

2.      Menghapuskan dosa antara shalat yang satu dan shalat berikutnya.
Dari Utsman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim memperbagus wudhunya, lantas ia mengerjakan shalat melainkan Allah mengampuni baginya dosa di antara shalat tersebut dan shalat berikutnya.” (HR. Bukhari no. 160 dan Muslim no. 227).

3.      Menghapuskan dosa yang telah lalu.
Dari Utsman, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim menghadiri shalat wajib lalu ia memperbagus wudhu dan mengerjakan shalatnya dengan khusyu’, juga ia memperbagus ruku’nya melainkan itu sebagai penghapus dosa sebelumnya selama seseorang tidak melakukan dosa besar dan ini berlaku sepanjang waktu.” (HR. Muslim no. 228).
4.      Ia akan mendapatkan doa dari para malaikat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu „anhu, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Shalat seseorang secara berjama‟ah lebih utama dari shalatnya di rumahnya dan pasarnya yaitu lebih utama 20 sekian derajat. Karena jika seseorang berwudhu dan memperbagus wudhunya kemudian ia mendatangi masjid dan tujuannya hanyalah untuk shalat, ketika kakinya melangkah, maka itu akan meninggikan derajatnya (satu derajat) dan menghapuskan kesalahannya (satu kesalahan) sampai ia masuk dalam masjid. Jika ia masuk masjid, maka ia berada dalam shalat selama shalat terus berlangsung. Para malaikat akan mendoakan salah seorang di antara kalian selama ia berada di tempat (di masjid) di mana ia shalat di situ. Para malaikat mendoakan, “Ya Allah, rahmatilah ia. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, terimalah taubatnya.” Hal ini terus berlangsung selama ia tidak menyakiti orang lain (dengan perkataan atau perbuatannya) dan selama tidak berhadats ketika shalat (selama wudhunya tidak batal).” (HR. Bukhari no. 477 dan Muslim no. 649)

Subhanallah, siapa pula yang tidak mau didoakan oleh malaikat? Padahal malaikat adalah makhluk Allah yang paling taat, paling patuh, tidak pernah membangkang, suci dari dosa. Karena sebab itulah doa malaikat akan diijabah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Insya Allah.

5.      Keluar dari rumah seperti orang yang keluar berhaji dalam keadaan berihram.
Dari Abu Umamah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci menuju shalat wajib, maka pahalanya seperti pahala orang yang berhaji yang dalam keadaan berihram. Barangsiapa yang keluar untuk menunaikan shalat Dhuha dan rasa capek yang ia peroleh karena melaksanakan shalat tersebut, maka pahalanya seperti pahala orang berumrah.” (HR. Abu Daud no. 558 dan Ahmad 5: 268. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

6.      Pergi dan pulang dari shalat dicatat pahala.
Dari Ubay bin Ka’ab berkata, “Dulu ada seseorang yang tidak aku ketahui seorang pun yang jauh rumahnya dari masjid selain dia. Namun dia tidak pernah luput dari shalat. Kemudian ada yang berkata padanya atau aku sendiri yang berkata padanya, “Bagaimana kalau engkau membeli unta untuk dikendarai ketika gelap dan ketika tanah dalam keadaan panas.” Orang tadi lantas menjawab, “Aku tidaklah senang jika rumahku di samping masjid. Aku ingin dicatat bagiku langkah kakiku menuju masjid dan langkahku ketika pulang kembali ke keluargaku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh Allah telah mencatat bagimu seluruhnya.” (HR. Muslim no. 1546)

Imam Nawawi berkata dalam Shahih Muslim mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa langkah kaki ketika pulang dari shalat akan diberi ganjaran sebagaimana perginya.”

   Sebenarnya masih banyak keutamaan-keutamaan shalat lima waktu bila kita ingin mencarinya. Namun, cukuplah beberapa keutamaan yang “tidak ringan” dari shalat lima waktu ini. Semoga ini bisa menambah semangat kita dalam mengerjakan shalat lima waktu. Akhir kata, hanya kepada Allah saja saya mengharapkan imbalan

"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Al-Baqarah: 148).

sumber: rumaysho.com (keutamaan shalat lima waktu dengan beberapa penambahan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar